Tuesday, September 22, 2015

DATABASE PART 2 : NORMALISASI TABEL DATABASE

Selamat malam semua...kali ini saya sebagai mahasiswa amatiran mau berbagi sedikit ilmu mengenai Basis Data Lanjutan dari postingan kemarin.. J

Sebelumnya saya berterimakasih sekali kepada agan JEWYNER yang sudah ngeposting artikel tentang artikel ini sebelumya...hehehe
Kali ini saya mau berbagi postingan yang berjudul NORMALISALI TABEL DATABASE/Basis Data....sebenarnya postingan ini sebagian dari tugas dosen saya...hehehe..maklum,sebagai mahasiswa kita diharuskan mempelajari sendiri....
Langsung saja tanpa basa basi mari kita simak pokok permasalahan===è è
NORMALISASI
Sedikit pengertian mengenai Normalisasi...NORMALISASI merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut-atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang non-redundant, stabil, dan fleksible.
Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan proses insert,update,delete, dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut.
*naaah..jadi dari bacaan diatas kita dapat menormalisasikan tabel database dengan beberapa tahapan..Pada proses normalisasi terhadap tabel pada DATABASE agar lebih stabil dan mudah dipahami dapat dilakukan dengan tiga tahap normalisasi antara lain :
1.       BENTUK TIDAK NORMAL (UNNORMALIZED FORM)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikukti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.
Untuk mentransformasikan tabel yang belum ternomalisasi di atas menjadi tabel yang memenuhi kriteria 1NF adalah kita harus merubah seluruh atribut yang multivalue menjadi atribut single value, dengan cara menghilangkan repeating group pada tabel di atas.
Repeating Group (elemen data berulang) adalah (No_Property, Alamat_Property,Tgl_Pinjam, Tgl_Selesai, Biaya, No_Pemilik, Nama_Pemilik).

2.       BENTUK NORMALISASI KE SATU (FIRST NORMAL FORM/1NF).
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value). Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila terpecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.
Syarat normal ke satu (1-NF) antara lain:
1. setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari field berupa “atomic value”.
2. tidak ada set atribute yang berulang atau bernilai ganda.
3. telah ditentukannya primary key untuk tabel / relasi tersebut.
4. tiapatribut hanya memiliki satu pengertian.
Langkah pertama yang dilakukan pada Tabel Pelanggan Biaya (pada Tabel 9.3) tersebut adalah menghilangkan elemen data yang berulang dengan data-data Pelanggan yang sesuai pada setiap baris. Hasil dari tabel yang telah memenuhi bentuk normal pertama dapat dilihat pada Tabel 9.4. kita dapat mengidentifikasi primary key untuk relasi Pelanggan_Biaya yang masih memiliki composite key (No_Pelanggan, No_Property). Pada kasus ini kita akan memperoleh primary key yang bersifat composite key. Relasi Pelanggan_Biaya dapat didefinisikan sebagai berikut. Pelanggan_Biaya =(No_Pelanggan, No_Property, Nama, Alamat_Property, Tgl_Pinjam, Tgl_Selesai, Biaya,No_Pemilik, Nama_Pemilik).
3.       BENTUK NORMAL KE DUA (SECOND NORMAL FORM/2NF).
Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai berikut. Jika A adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency (memiliki ketergantungan fungsional terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A.


Syarat normal kedua (2-NF) sebagai berikut.
1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.
2. Atribute bukan kunci (non-key) haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya (fully functional dependency) pada kunci utama / primary key.Tabel  Tabel Pelanggan Biaya dalam bentuk normal kedua (2-NF).

4.       BENTUK NORMAL KE TIGA (THIRD NORMAL FORM/3NF).
Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update) terhadap relasi tersebut. Misalkan kita akan melakukan update terhadap nama dari seorang Pemilik (pemilik), seperti Durki (No_Pemilik: CO93), kita harus melakukan update terhadap dua baris dalam relasi Property_Pemilik (lihat Tabel 9.5, (c) relasi Property_Pemilik). Jika kita hanya mengupdate satu baris saja, sementara baris yang lainnya tidak, maka data didalam database tersebut akan inkonsisten / tidak teratur. Anomaly update ini disebabkan oleh suatu ketergantungan transitif (transitive dependency). Kita harus menghilangkan ketergantungan tersebut dengan melakukan normalisasi ketiga (3-NF).
Syarat normal ketiga (Third Normal Form / 3 NF) sebagai berikut.
1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.
2. Atribute bukan kunci (non-key) harus tidak memiliki ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci (non_key) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional (functional dependency) terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap priamry key di relasi itu saja. Seluruh atribut non-primary key pada relasi Pelanggan dan Biaya di atas terlihat memiliki ketergantungan fungsional (functional dependency) terhadap primary key dari masing-masing tabel / relasi. Relasi / tabel Pelanggan dan Biaya di atas tidak memiliki ketergantungan transitif (transitive dependency), sehingga tabel tersebut telah memenuhi kriteria normal ketiga (3-NF).
Seluruh atribut non-primary key pada relasi Property_Pemilik di atas terlihat memiliki ketergantungan fungsional (functional dependency) terhadap primary key, kecuali Nama_Pemilik yang masih memiliki ketergantungan fungsional (functional dependency) terhadap No_Pemilik. Inilah contoh ketergantungan dari transitif (transitive dependency), yang terjadi ketika atribut non-primary key (Nama_Pemilik) bergantung secara fungsi terhadap satu atau lebih atribut non-primary key lainnya (No_Pemilik). Kita harus menghilangkan ketergantungan transitif (transitive dependency) tersebut dengan menjadikan relasi Property_Pemilik menjadi 2 relasi / tabel dengan format / bentuk sebagai berikut.
·         Relasi / Tabel Property_Untuk_Pemilik yang terdiri dari atribut-atribut:
 Alamat_Property, Biaya, No_PemilikâNo_property
{No_property sebagai primary key}
·         Dan relasi Pemilik yang terdiri dari atribut-atribut:
 Nama_PemilikâNo_Pemilik
{No_Pemilik sebagai primary key}
Hasil akhir normalisasi tabel Pelanggan_Biaya sampai ke bentuk normal ketiga adalah sebagai berikut:
 SUMBER : https://jewyner.wordpress.com/category/pengertian-normalisasi-data-base-dan-contohnya/





No comments:

Post a Comment

About Me

My photo
jepara, jawa tengah, Indonesia
Seorang Newbie yang ingin belajar tentang blog...dan sharing Ilmu bersama....

Contact Form

Name

Email *

Message *